Etika Sebagai Mahasiswa dan Anak
Menurut Theo (2011:11), arti kata filsafat adalah
suatu kebijaksanaan hidup (filosofia). Filsafat merupakan suatu ilmu
pengetahuan. Karena itu filsafat berbeda dengan pengetahuan biasa yang dimiliki
orang berdasarkan pengalaman hidup. Pengalaman hidup dapat menghasilkan suatu
kebijaksanaan hidup, akan tetapi kebijaksanaan ini belum menjadi filsafat dalam
arti teknis.
Menurut Bertens (2002:4), etika itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu ethos, yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang; kebiasaan, adat;
watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha artinya adat kebiasaan. Dalam arti
terakhir inilah terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Etika berarti: ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Berikut adalah etika sebagai mahasiswa
yang telah saya lakukan :
- Sebelum masuk kelas kita harus mengetok pintu terlebih dahulu dan Jika keadaan kita ketika masuk kelas itu telat hendaknya kita meminta ma’af kepada guru atau dosen yang ada kalau kita telat, dan memberikan alasan kenapa kita bisa telat.
- Berpakaian yang rapi dan sopan.
- Kita harus memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan materi. Kita harus menghargai mereka.
- Jika kita mau bertanya atau mengutarakan pendapat atau jawaban hendaknya kita mengacungkan tangan terlebih dahulu sebelum bertanya.
- Kita hendaknya diam dan memperhatikan ketika dosen menjelaskan materi, bukannya kita ngomong sendiri dengan teman kita.
- Jika kita ingin ke belakang kita meminta ijin terlebih dahulu kepada dosen.
- Bertutur kata yang sopan, baik dan benar dengan teman kelas dan dosen.
- Duduk ditempat duduk yang disediakan dan duduk yang baik.
- Kita hendaknya menyapa dosen atau guru dengan sapaan pak atau bu meskipun dosen atau guru tersebut umurnya tidak jauh berbeda dengan kita.
Berikut adalah etika sebagai anak:
- Hormat kepada orang tua
- Pamitan saat keluar rumah kepada orang tua
- Berbakti dan membantu orang tua
- Tidak berbohong
- Tidak melawan orang tua
Sumber: Bertens, K. 2002. Etika.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Huijbers, Theo. 2011.
Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar